Lazy-Loading: Penjelasan Lengkap dan Cara Kerjanya

Pernahkah Anda membuka sebuah website yang terasa lambat karena harus memuat semua gambar, video, dan script sekaligus? Lazy-loading adalah solusi cerdas yang memungkinkan elemen hanya dimuat saat benar-benar dibutuhkan, sehingga halaman lebih cepat dan efisien. Teknik ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga menghemat bandwidth dan memperbaiki skor SEO.
Dengan lazy-loading, situs web bisa tetap ringan tanpa mengorbankan konten. Tapi bagaimana cara kerjanya? Dan bagaimana cara menerapkannya dengan benar? Simak penjelasan lengkap tentang lazy-loading dan bagaimana teknik ini bisa membuat website Anda lebih cepat dan responsif!
1. Apa Itu Lazy-Loading?
Lazy-loading adalah teknik optimasi website yang menunda pemuatan elemen tertentu, seperti gambar, video, iframe, atau script, hingga benar-benar diperlukan oleh pengguna. Dengan cara ini, halaman web dapat dimuat lebih cepat dan menghemat penggunaan sumber daya seperti bandwidth dan memori.
Tanpa lazy-loading, browser akan langsung memuat semua elemen dalam halaman, termasuk yang belum terlihat oleh pengguna. Dengan lazy-loading, hanya elemen yang berada dalam viewport (bagian layar yang terlihat) yang dimuat lebih dulu, sementara elemen lainnya baru dimuat ketika pengguna menggulir ke bawah.
2. Mengapa Lazy-Loading Penting?
Meningkatkan Kecepatan Halaman
Dengan menerapkan lazy-loading yang tepat dapat mengurangi waktu loading awal, sehingga pengalaman pengguna lebih baik. Dengan begitu, kecil kemungkinan pengguna akan menekan tombol back atau keluar dari website-mu.
Mengurangi Konsumsi Bandwidth
Elemen yang tidak terlihat tidak akan dimuat, sehingga lebih hemat data. Tanpa menerapkan lazy-loading pada web atau blog, maka semua elemen yang ada di halaman akan dimuat sekaligus sehingga itu akan mengkonsumi bandwidth yang besar sekaligus. Hal tersebut mengkonsumsi kuota internet / bandwidth pengunjung dalam jumlah besar dan kadang membuat pengguna kurang nyaman.
Menghemat Memori Browser
Sama seperti poin sebelumnya, dengan menerapkan lazyload, itu dapat mengurangi beban pemrosesan terutama di perangkat dengan spesifikasi rendah. Dengan begitu device yang digunakan oleh pengguna tidak akan menjadi terlalu berat dan lemot. Hal itu dapat menambah nilai kenyamanan bagi pengguna dan tentunya membuat mereka betah berlama-lama di web atau blog Anda.
Meningkatkan SEO
Google mengutamakan website yang cepat dalam peringkat pencarian. Dengan menerapakan lazyload tentu akan membuat loading dari web Anda lebih cepat dan itu dapat mempengaruhi peringkat laman website Anda di hasil pencarian mesin pencari seperti Google. Meski begitu, ini hanyalah salah satu faktor dan bukan satu-satunya yang membuat artikel Anda dapat menduduki peringkat atas hasil pencarian Google.
3. Elemen yang Bisa Menggunakan Lazyload
Sejatinya, semua elemen bisa di-lazy-load. Meski begitu, saya tidak meyarankan untuk melakukan lazy loading pada semua elemen karena itu justru akan memperburuk UX (User Experience) karena semua elemen tidak langsung muncul.
Agar efektif, silahkan fokus pada elemen-elemen berikut untuk diterapkan efek lazyload:
<img>
– Gambar yang berada di luar viewport pengguna.<iframe>
– Embed video YouTube, Google Maps, atau layanan eksternal lainnya.<video>
– Video yang di-load langsung dalam halaman, terutama yang memiliki banyak ukuran file.<audio>
– File audio yang tidak langsung diperlukan.<source>
– Sumber dalam<picture>
atau<video>
untuk mendukung berbagai format.<picture>
– Elemen yang memuat gambar dalam berbagai resolusi.<script>
(dengan defer atau async) – Skrip eksternal yang tidak perlu langsung dijalankan.<link rel="stylesheet">
(hanya untuk CSS yang tidak kritis) – Gaya tambahan yang bisa dimuat belakangan.<div> / <section>
(Lazy Load Content) – Elemen yang berisi konten besar, seperti daftar produk atau artikel panjang yang hanya perlu dimuat saat diperlukan.
Setelah itu, pastikan kamu menghindari penerapan lazy-loading pada elemen-elemen berikut:
- Logo atau Gambar Utama (
<img>
) – Gambar yang langsung terlihat saat halaman dimuat. - Elemen di Atas Fold (Above-the-Fold Content) – Konten yang langsung tampil tanpa perlu scroll.
- Ikon dan Elemen UI Kecil (
<svg>
,<img>
,<icon>
) – Memuatnya lebih cepat akan membuat UX lebih baik. - CSS Kritis (
<link rel="stylesheet">
) – Menggunakan lazy loading bisa menyebabkan tampilan halaman "berantakan" sebelum CSS dimuat.
4. Cara Menerapkan Lazy-loading
Untuk menerapkan lazyload, ada beberapa metode yang dapat kamu gunakan sebagai berikut.
- Native / Bawaan Browser (loading=lazy)
- Intersection Observer API
- Lazyload Library JS
Untuk penjelasan lengkap tentang masing-masing metode akan dibuatkan artikel terpisah agar pembahasan lebih komprehensif dan jelas.
Itulah sekilas penjelasan tentang lazy-loading. Untuk beberapa poin di atas akan dijabarkan di artikel terpisah karena ada beberapa hal yang perlu dirincikan. Adapun beberapa pertanyaan lain seputar lazy-loading akan disematkan di halaman selanjutnya dari artikel ini. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberikan sedikit gambaran tentang apa itu lazy-loading serta manfaat dan cara penerapannya.